🔺 Ringkasan Termodinamika: pdf
Termodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari temperatur, panas dan pertukaran energi. Menurut sejarahnya semula termodinamika merupakan ilmu pengetahuan yang merangkai kalor dengan usaha mekanik. Tetapi ilmu ini berkembang, meraih bidang-bidang di luar mekanik. Pada tahap perkembangan sekarang, termodinamika merupakan akar bagi berbagai cabang ilmu pengetahuan alam.
Termodinamika
berasal dari bahasa Yunani yaitu thermos yang berarti panas dan dynamite yang
berarti perubahan. Dengan demikian, termodinamika dapat didefinisikan sebagai
ilmu yang mempelajari perubahan energi dari suatu bentuk ke bentuk lain,
terutama perubahan energi panas ke dalam bentuk energi lain, serta hubungan
antara kalor dan kerja mekanik.
Kalor
(Q) merupakan energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat
adanya perbedaan suhu. Berkaitan dengan sistem dan lingkungan, bisa dikatakan
kalor merupakan energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi
yang berpindah dari lingkungan ke sistem akibat adanya perbedaan suhu. Jika
suhu sistem lebih tinggi daripada suhu lingkungan, kalor akan mengalir dari
sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu lingkungan lebih tinggi dari
suhu sistem, maka kalor mengalir dari lingkungan menuju sistem.
Jika
Kalor (Q) berkaitan dengan perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu,
maka Kerja (W) berkaitan dengan perpindahan energi yang terjadi melalui cara‐cara mekanis. Misalnya
jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan, maka energi dengan sendirinya
akan berpindah dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya jika lingkungan
melakukan kerja terhadap sistem, maka energi akan berpindah dari lingkungan
menuju sistem.
Salah
satu contoh yang berkaitan dengan perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan yang melibatkan Kalor dan Kerja adalah mesin kalor. Mesin kalor
adalah alat yang dapat digunakan untuk mengonversi energi termal (energi panas)
ke dalam bentuk energi lainnya yang lebih berguna, seperti energi gerak dan
energi listrik. Umumnya proses yang dilakukan untuk menghasilkan energi listrik
dimulai dengan pembakaran batu bara atau bahan bakar lainnya sehingga
menghasilkan energi panas. Energi panas ini digunakan untuk mengubah air
menjadi uap air, dan uap air ini digunakan untuk menggerakkan (memutar) turbin.
Energi mekanik yang dihasilkan oleh putaran turbin inilah yang digunakan untuk
menggerakkan generator listrik sehingga kita dapat menggunakan energi listrik
untuk berbagai keperluan, seperti menyalakan lampu, televisi, radio, dan
komputer.
A. Usaha
pada berbagai proses Termodinamika
Usaha luar yang
dilakukan oleh gas ideal tergantung dari jenis proses yang dilakukan berkaitan
dengan suhu, volum, tekanan, dan energi dalam gas. Proses-proses tersebut
meliputi proses isobarik, isokhorik, isotermal, dan adiabatik.
a. Proses
Isobarik (P = tetap)
HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA
Kapasitas Kalor Gas
Pengertian Kapasitas
Kalor Gas
Kapasitas kalor (C)
suatu zat menyatakan "banyaknya kalor Q yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat
sebesar 1 kelvin". Pernyataan ini dapat dituliskan secara matematis sebagai
C = Q/ΔT atau Q = CΔT
keterangan:
C= Kapasitas Kalor
Q = Qalor
∆T = Kenaikan Suhu
Kapasitas kalor
gas adalah kalor yang diberikan kepada gas untuk menaikan suhunya dapat dilakukan
pada tekanan tetap (proses isobarik) atau volum tetap (proses isokhorik).
Karena itu, ada dua jenis kapasitas gas kalor yaitu:
1. Kapasitas kalor gas
pada tekanan tetap
2. Kapasitas kalor
pada volum tetap.
1. kapasitas kalor gas pada tekanan
tetap (Cp)
Kapasitas kalor gas adalah kalor yang diperlukan untuk
menaikan suhu suatu zat satu Kelvin pada tekanan tetap. tekanan system dijaga
selalu konstan. Karena yang konstan adalah tekanan, maka perubahan energi
dalam, kalor, dan kerja pada proses ini tidak ada yang bernilai nol.
Maka secara matematis :
Cp = Q/ΔT =
((5/2PΔV)/(ΔT)) = ((5/2nRΔV)/(ΔT)
Cp = 5/2nR
2. Kapasitas kalor gas pada volum tetap (Cv)
2. Kapasitas kalor gas pada volum tetap (Cv)
Kapasitas kalor pada volum tetap artinya kalor yang
diperlukan untuk menaikan suhu suatu zat satu kelvin pada volum tetap. Artinya
kalor yang diberikan dijaga selalu konstan.
Karena volume system selalu konstan, maka system
tidak bisa melakukan kerja pada lingkungan. Demikian juga sebaliknya,
lingkungan tidak bisa melakukan kerja pada system. Jadi kalor yang ditambahkan
pada system digunakan untuk menaikan energi dalam sistem.
Maka secara matematis :
Cv = Q/ΔT =
(3/2nRΔT)/ΔT
Cv = 3/2nR
Berdasarkan persamaan di atas dapat
diperoleh bahwa:
Cp – Cv = 5/2nR –
3/2nR
Cp – Cv = nR
Kapasitas yang
diperoleh pada persamaan tersebut adalah untuk gas monoatomik. Sedangkan untuk
gas diatomik dan poliatomik tergantung pada derajat kebebasan gas. Dapat
digunakan pembagian suhu sebagai berikut:
- Pada suhu rendah (± 250 K): Cv = 3/2nR dan Cp = 5/2nR
- Pada suhu sedang (± 500 K): Cv = 5/2nR dan Cp = 7/2nR
- Pada suhu tinggi (± 1000 K): Cv = 7/2nR dan Cp = 9/2nR
Oleh karena itu, konstanta Laplace γ
dapat dihitung secara teoretis sesuai persamaan sebagai berikut:
- Gas monoatomik: γ = Cp/Cv = ((5/2nR)/(3/2nR)) = 5/3 = 1,67
- Gas diatomik pada suhu kamar: γ = Cp/Cv = ((7/2nR)/(5/2nR)) = 7/5 = 1,4
Kapasitas Kalor Molar Gas dan Kalor Jenis Gas
(Sumber buku kalor molar dan kalor jenis gas: Marthen Kanginan; Seribu Pena Fisika untuk SMA/MA kelas XI, Penerbit: Erlangga).
Latihan soal
Latihan soal
- Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut! (1 atm = 1,01 x 105 Pa)
- Sejumlah gas mengalami ekspansi secara adiabatik volumenya menjadi 0,1 m³. Jika suhu akhir gas setengah suhu awalnya dan tekanan awal gas 2 x 105 Pa, tekanan gas setelah ekspansi adalah... (γ = 1,4)
- Gas mengalami ekspansi secara isotermal dari volume awal 3 liter pada tekanan 20 atm (1 atm = 1,01 x 105 Pa) menjadi volume akhir 24 liter. Usaha yang dilakukan oleh gas tersebut adalah... (Diketahui: nRT1 = P1V1 dan ln 2 = 0,693)
- Besarnya energi dalam dari suatu gas monoatomik yang terdiri atas 1024 molekul dan bersuhu 400 K adalah... (k = 1,38 x 10-23 J/K)
- Suhu di dalam ruang
mesin pendingin -3°C dan suhu udara luar 27°C. Setiap detik, kalor yang
dilepaskan mesin pendingin adalah 450 J. Besarnya daya listrik rata-rata yang
dibutuhkan oleh mesin pendingin tersebut adalah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar