1. Daya akomodasi mata
2. Cacat mata
a. Miopi (rabun jauh)
b. Hipermetropi (rabun dekat)
c. Presbiopi (mata tua)
d. Astigmatisma
Penyebab Astigmatisma (Mata Silinder)
Sumber: http://sweetspearls.com/health/penyebab-astigmatisma-mata-silinder-pengobatannya/
Penyebab Astigmatisma (Mata Silinder)
BAGI
Anda yang suka membaca sambil tiduran atau melakukan aktivitas yang
sering membuat mata lelah, segeralah untuk meninggalkan kebiasaan
tersebut. Jika terus dilakukan, akan menyebabkan kelainan pada mata.
Salah satunya astigamatisma atau lebih dikenal dengan mata silinder.
Mata silinder atau astigmat adalah suatu
keadaan refraksi ketika berkas sinar tidak dibiaskan dalam satu titik
di sekitar retina, tapi difokuskan dalan beberapa titik. Kalau mata
miop, berkas sinar dibiaskan dalam satu titik di depan retina, pada mata
hipermetrop berkas sinar dibiaskan dalam satu titik di belakang retina.
Keadaan itu akan mengakibatkan tidak terbentuknya bayangan objek yang
jelas pada retina. Akibatnya, sinyal penglihatan yang jelas tidak
diteruskan ke pusat penglihatan di otak.
Penglihatan bermula dari masuknya
seberkas cahaya ke dalam mata dan dibiaskan pada retina. Kemampuan
seseorang melihat tergantung kemampuan kornea dan lensa mata untuk
mengarahkan berkas cahaya agar terarah tepat pada retina. Nah, ketika
ada kelainan pada korne, itulah akan memengaruhi penglihatan seperti
pada mata silinder.
Karakteristik alamiah kornea adalah
mempunyai bentuk multilengkung yang tersusun sistematik dan terdiri atas
jaringan kolagen yang mempunyai indeks bias tinggi. Sedangkan
karakteristik lensa mata adalah bentuk kecembungannya yang dapat
diubah-ubah sesuai kebutuhan pembiasan atau yang disebut proses
akomodasi.
Setelah berkas cahaya sampai retina,
retina berfungsi merekam gambar yang diterima lalu mengubah gambar
tersebut menjadi impuls-impuls listrik dan ahirnya mengalirkannya ke
otak untuk diinterpretasikan sebagai gambar atau objek yang terlihat
oleh mata. Dan pabila berkas sinar tersebut tidak tepat di retina (di
depan dan atau di belakang retina), penglihatan tampak tidak jelas.
Kelainannya bisa miop (rabun jauh), hipermetrop (rabun dekat) atau
astigmat/silinder.
Mata silinder pada prinsipnya adalah
keadaan mata yang menyebabkan kelengkungan permukaan kornea dan/atau
lensa mata tidak rata, yang akan menyebabkan keluhan mata silinder.
Hal itu terjadi pada keadaan yang
menyebabkan sikatrik pada kornea, setelah infeksi/peradangan pada
kornea. Juga karena penekanan pada kornea akibat pembengkakan pada
kelopak mata, misal khalazion atau kista pada kelopak mata.
Penyebab lain adalah adanya tarikan atau
regangan sekitar kornea, misalnya adanya ptrerigium/lemak pada mata.
Kelainan mata juga bisa terjadi karena adanya tindakan – tindakan
operasi pada mata yang mengubah kelengkungan kornea mata, misalnya
operasi katarak. Keadaan lain, letak lensa tidak baik, misalnya
subluksasi lensa karena trauma.
Mengenai keluhan yang sering terjadi
pada mata silinder, penderita dengan mata silinder akan mengeluh mata
kabur, cepat lelah, dan kalau melihat huruf atau angka sering salah baca
dan penglihatan dobel.
Gangguan mata silinder disebut pula
dengan astigmatisma. Idealnya, mata kita berbentuk bulat seperti bola
sepak, sehingga semua sinar yang dibiaskan dari suatu object yang masuk
ke dalam mata kita akan bertemu di satu titik retina.
Bagaimana Astigmatisma terjadi ?
Pada kelainan mata astigmatisma, bola
mata berbentuk ellips atau lonjong, seperti bola rugby, sehingga sinar
yang masuk ke dalam mata tidak akan bertemu di satu titik retina. Sinar
akan dibiaskan tersebar di retina. Hal ini akan menyebabkan pandangan
menjadi kabur, tidak jelas, berbayang, baik pada saat untuk melihat
jarak jauh maupun dekat.
Astigmatisma terjadi karena kelainan
refraksi pada permukaan kornea mata. Kelainan astigmatisma yang kecil
akan mengakibatkan ganguan ketajaman penglihatan yang ringan, namun
dapat menyebabkan sakit kepala, ketegangan pada mata dan kelelahan.
Bagaimana Astigmatisma dapat dikoreksi ?
Cara mengkoreksi astigmatisma adalah dengan memberikan lensa silinder. Pasien dapat mengalami kelainan astigmatisma dan myopia (rabun jauh) atau hypermetropia (rabun dekat). Jika hal ini terjadi, dapat diatasi dengan memberikan kombinasi antara lensa spheris dan lensa silinder, ditempatkan pada axis / derajat yang sesuai.Selain kacamata dengan lensa silinder, saat ini telah tersedia lensa kontak yang dapat mengkoreksi kelainan astigmatisma. Lensa kontak RGP (Rigid Gas Permeable) dapat digunakan untuk mengkoreksi kelainan astigmatisma. Karena konsistensinya keras, RGP tidak mengikuti bentuk permukaan kornea, sehingga air mata yang berada di antara lensa RGP dan permukaan kornea mata akan membentuk suatu lapisan yang dapat menetralkan astigmatisma.
Soal dan pembahasannya.
Sumber: https://fisikasekolahmadrasah.blogspot.co.id/2016/12/alat-optik-sma-soal-dan-pembahasan.html
1. Titik dekat mata seorang siswa terletak pada jarak 120 cm di depan mata. Untuk melihat dengan jelas suatu benda yang berada 30 cm didepan mata, kekuatan lensa kacamata yang harus dipakai memiliki kekuatan/berdaya lensa (dalam satuan dioptri)....
a. –5 d. 2,5
b. –4,16 e. 4,16
c. –2,5
jawab: d
Ralat: (1/f) = -(1/120) + (1/30) = (3/120) f = 40 cm P = (100/f) = (100/40) = 2,5 D |
Diket.:
PP = 120 cm, sedangkan s' = -PP = -120 cm
s = 30 cm
Dit.: P?
Siswa tersebut mengalami cacat mata hipermetropi (rabun dekat), karena dia tidak dapat melihat jelas pada jarak baca normal (jarak normal).
Jarak baca mata normal: 25 cm - 30 cm.
2. Pada saat
membaca, jarak terdekat yang dapat dilihat seorang kakek rabun dekat adalah 40
cm. Kekuatan lensa kaca mata yang diperlukan adalah ....
a. 3/2 dioptri d.
3/4 dioptri
b. 2/3 dioptri e.
1/4 dioptri
c. 4/3 dioptri
jawab: A
3. Seorang rabun
dekat, titik paling dekat yang dapat dilihat dengan jelas berjarak 2/3 meter.
Jika ingin melihat pada jarak baca normal (25 cm), maka harus memakai kacamata
dengan jarak fokus ....
a. 40 cm
positif d. 25 cm negatif
b. 40 cm negatif e. 10 cm positif
c. 25 cm
positif
jawab; A
4. Mata rabun
dekat memiliki ciri-ciri:
(1) Bayangan benda pada titik dekat normal berada di
depan retina.
(2) Titik dekatnya lebih dari 25 cm
(3) Dapat ditolong dengan lensa bikonkav
(4) L e n s a mata tidak dapat berakomodasi
sekuat-kuatnya pada titik dekat 25 cm.
Pernyataan diatas yang benar adalah ....
a. (1), (2) dan (3) d.
(4)
b. (1) dan (3) e.
semua
c. (2) dan (4)
jawab: 2 dan 4 benar
5.
Pernyataan
berikut ini yang benar mengenai cacat mata adalah ….
a. pada mata miopi, bayangan jatuh di belakang retina
b. pada mata hipermetropi, dapat melihat jelas benda jauh
c. mata hipermetropi dapat melihat dengan jelas bila
memakai kacamata negatif
d. mata hipermetropi dapat membaca jelas pada jarak baca
normal
e. mata miopi dinormalkan dengan memakai kacamata positif
Shalat berjamaah menurut Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah